Wednesday, May 29, 2013

IKHLAS

Aku ngga tau apa yang terjadi,
Aku pun ngga tau apa rencana Tuhan di hidupku, setiap kali aku mencoba menjadi peramal tapi...... akhirnya berujung sebagai pecundang. Aku yang bukan siapa2 tp aku ingin bahagia seperti yang lain, entah kenapa semua menghilang satu persatu, tanpa pamit ... tanpa pesan.... tanpa parak ...
Saat mencoba membahagiakan semua orang, dan akhirnya malah aku yang membuat mereka sedih. Entah cara apa yang harus aku lakukan untuk membuat semuanya indah.
Ini bukan aku yang dulu, aku yang sekarang lemah, mudah menangis, mudah menyerah :(
aku benci diriku yang sekarang, aku ingin mati sebagai diriku yang sekarang dan aku ingin hidup menjadi diriku yang dulu.

Kenapa aku ga bisa bertahan sampai akhir ? kenapa hanya waktu yang menjadi teman, musuh, dan relasi ku.
bahkan untuk tersenyum pun itu tak semudah dulu, untuk menangis pun itu tak sesulit dulu.
Aku orang yang telah dan akan mati dengan semua keegoisan ku dan kehinaan ku di bumi ini, namun seperti terbelenggu menjadi daging di tubuh ku ini :'(
Aku ingin Tuhan memavkan ku setiap ku menutup mata atas kehinaan ku, aku yang selalu mengharapkan tp tak pernah melakukan hal penting dalam hidup ku.

Ayah dan Ibu adalah orang yang menjadi alasan ku bertahan hidup di dunia ini. Mereka yang walaupun telah memberikan kenangan buruk bagiku tapi memberikan cinta yang indah walaupun mereka tak pernah menyebutnya. Aku ingin jika ku mati dan melihat mereka tersenyum atas semua yang kulakukan. Aku akan berbuat apa pun untuk mereka,

Ibu , dya yang kadang menganggap ku tp aku yakin dya menjadikanku emas dihatinya. Ayah, yang senyum nya selalu tersembunyi tp aku tau kalau hatinya selalu tersenyum melihatku.

Aku ikhlas Tuhan, jika kau ambil kebahagiaan ku dan kuberikan untuk kedua orang tuaku. Aku ikhlas Tuhan mengambil nyawaku dan menggantinya dengan umur panjang untuk orang tuaku. AKU IKHLAS :)




RENCANA KEUANGAN

2.1    Pengertian Rencana Keuangan
Perencanaan keuangan adalah kegiatan untuk memprakirakan pendapatan dan pengeluaran perusahaan yang akan datang. Untuk memprakirakan pendapatan, pertama, anda perlu memprakirakan volume penjualan. Prakiraan volume penjualan harus mencakup permintaan. Aspek teknis proses pasokan perlu dipikirkan, termasuk tenaga kerja, kebutuhan alat, dan waktu serta transportasi selama tahapan-tahapan pemasokan.
Suatu prakiraan dan perencanaan keuangan dapat mempengaruhi kinerja suatu perusahaan/organisasi karena, memuat misi dan tujuan usaha, cara kerja dan rincian keuangan, susunan menajemen dan bagaimana cara mencapai tujuan usahanya sehingga hal tersebut mempengaruhi kinerja perusahaan.

Perencanaan keuangan adalah proses dari :
§  Menganalisis pendanaan dan pilihan investasi yang terbuka bagi perusahaan.
§  Memproyeksikan konsekuensi masa yang akan datang akibat keputusan saat ini, guna menghidari hal-hal yang tidak terduga dan hubungan antara keputusan saat ini dan masa yang akan datang.
§  Menentukan alternatif mana yang akan dipilih
§  Mengukur hasil selanjutnya terhadap tujuan dalam rencana keuangan.

Mengacu pada pendapat Lawrence J. Gitman, perencanaan keuangan dibagi atas dua macam, yaitu:
a.       Perencanaan Keuangan Jangka Panjang (Strategis) : Gambaran besar aktivitas keuangan yang direncanakan oleh perusahaan dan dampak yang dapat diantisipasi akibat aktivitas tersebut dalam periode waktu 2 sampai 10 tahun.

b.      Perencanaan Keuangan Jangka Pendek (Operasional) : Gambaran spesifik dari aktivitas keuangan jangka pendek yang dilakukan oleh perusahaan dan dampak dari aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan tersebut.







Ø  Manfaat Perencanaan Keuangan
Mengacu pada Stanley B. Block dan Geofrrey A. Hirt (2002), bahwa manfaat perencanaan keuangan adalah :

·         Sebagai bahan pertimbangan sebelum pembuatan keputusan mengenai keuangan.
·         Sebagai dasar penilaian mengenai apakah rencana yang akan dijalankan oleh suatu perusahaan memiliki prospek yang baik atau tidak.
·         Sebagai standar mengenai kinerja keuangan yang akan mendatang.

Ø  Keterbatasan Perencanaan Keuangan
Mengacu pada St anley B. Block dan Geoffrey A. Hirt (2002), bahwa keterbatasan perencanaan keuangan sebagai dasar pembuatan keput usan adalah angka – angka (prediksi) yang terdapat di dalam perencanaan keuangan memiliki tingkat keakuratan yang relatif tergantung dari asumsi yang dipakai, ketersediaan data yang mendukung dan kondisi makroekonomi yang terjadi sehingga hasil dari perencanaan keuangan hanya dapat dijadikan sebagai dasar pertimbangan saja, dan tidak bias menjadi acuan dalam operasional perusahaan.

                Wirausaha perlu bersikap positif   dalam merencanakan masa depan; dan tekanan bab ini adalah pada tindakan sebagai langkah lanjut dari perencanaan keuangan, yang meliputi kesepuluh langkah berikut ini:
1.             Menetapkan tujuan-tujuan keuangan yang tepat bagi perusahaan anda;
2.             Mengevaluasi strategi-strategi keuangan alternative
3.             Mengumpulkan dan mengevaluasi fakta dan angka keuangan untuk melengkapkan rancana-rencana;
4.             Menetapkan tingkat dan target efisiensi (baik jangka panjang maupun jangka pendek) bagi bisnis dipandang dari sudut imbalan bagi pemilik dan karyawan;
5.             Mengembangkan sebuah rencana keuangan menyeluruh untuk memberikan gambarabn masa depan;
6.             Memeriksa kebenaran  rencana menyeluruh dengan memeriksa setiap unsur untuk memastikan bahwa setiap unsur realistik dalam hubungan dengan pengalaman masalampau;
7.             Menganalisis rencana dengan membandingkannya dengan prestasi standar yang sudahditetapkan, baik intern maupun ekstern;
8.             Meninjau kembali rencana, merevisi perlunya sampai tercapai sebuah kombinasi strategi dan faktor-faktor yang dapat diterima.


9.             Menggunakan rencana sebagai kekuatan motivasi dengan mengkomunikasikan hasil-hasil perencanaan kepada personalia inti pada setiap tahap proses dan
10.           Memastikan bahwa proses perencanaan diikuti oleh pengendalian yang mencukupi, dan memberitahukan serta memotifasi staf yang terlihat.

ü  Standar Efisiensi.
Pelbagai standar efisiensi  akan  dibahas kemudian dalam bab ini. Sebagai contoh ini,  standar  dibatasi  pada marjin kotor,  pengeluaran dan marjin    bersih. Target-target  dapat  ditetapkan  berdasarkan  catatan  intern  maupun  dari  statistik industri, yaitu yang sering dinamakan “perbandingan ekstern” atau “perbandingan antara perusahaan”. Kedua set data ini penting bagi wirausaha karena perbandingan tetap antara bisnis anda dan bisnis lain di dalam industri itu sesuai dengan konsep meningkatkan kekuatan, menghilangkan kelemahan dan mengambil sikap positif terhadap pertumbuhan.

Dengan adanya statistik intern dan ekstern dari prestasi masa lampau dan
harapan-harapan  masa  depan,  wirausaha dapat  mengembangkan sebuah rencana
keuangan  yang  menyeluruh.  Angka-angka  relatif  diterapkan  pada  permintaan
imbalan keuangan untuk menetapkan proyeksi-proyeksi penjualan, pengeluaran dan
laba.

ü  Menganalisis Rencana  .
Rencana bisnis dianalisis untuk mengenali kelemahan-kelemahan, yang dapat mengakibatkan  kesulitan-kesulitan  keuangan  di  masa  mendatang;  untuk  mengetes strategi  alternatif  untuk  penjualan,  bauran  produk, pengendalian biaya, investasi, pengembangan staf, pembiayaan, dan seterusnya. Analisis bertujuan untuk membuat manajer wiarausaha menjawab pertanyaan terperinci mengenai kegiatan-kegiatan bisnis.





2.2    ANGGARAN OPERASI DAN MODAL
            Sebelum mengembangkan laporan laba rugi proforma, pengusaha harus meniyiapkan anggaran operasi dan modal. Jika menjadi pemilik tunggal, pengusaha harus bertanggung jawab atas berbagai keputusan anggaran. Dalam perusahaan rekanan / terdapat karyawan-karyawan, proses penganggaran awal mungkin dimulai oleh salah satu dari individu-individu tersebut, bergantung pada peran mereka dalam perusahaan itu. Sebagai contoh, anggaran penjualan dapat disiapkan oleh seorang manajer penjualan, anggaran manufaktur oleh manajer produksi, dan seterusnya. Penentuan terakhir dari anggaran-anggaran ini pada akhirnya akan terletak pada para pemilik atau pengusaha.  
            Dalam menyiapkan laporan laba rugi proforma, sebelumnya pengusaha harus mengembangkan sebuah anggaran penjualan yang merupakan perkiraan dari volume penjualan yang diharapkan perbulan. Metode-metode untuk memproyeksikan penjualan akan didiskusikan berikutnya. Dari ramalan-ramalan penjualan, pengusahan akan menentukan biaya dari penjualan-penjualan tersebut. Dalam sebuah perusahaan manufaktur, pengusaha dapat membandingkan biaya untuk memproduksi secara internal atau mengontrakannya keluar keperusahaan manufaktur lainnya. Perkiraan persediaan akhir yang dibutuhkan sebagai sebuah penahan terhadap kemungkinan fluktuasi dalam permintaan dan biaya tenaga kerja langsung dan bahan baku juga akan dimasukkan.
            Pertama-tama harus dilengakapi sebuah daftar beban tetap (yang keberadaanya tidak begitu dipengaruhi oleh volume penjualan) seperti sewa, utilitas, gaji, pengiklanan, depresiasi, dan asuransi. Perkiraan beban-beban untuk sebagian besar hal tersebut dapat ditetapkan dari pengalaman pribadi atau tolok ukur (benchmark) industri, atau melalui hubungan langsung dengan para pialang real estat, agen-agen asuransi, dan para konsultan.
            Anitisipasi penambahan ruang dan karyawan baru serta meningkatnya biayabiklan juga dapat dimasukkan dalam proyeksi-proyeksi ini sebagai sesuatu yag layak dipertimbangkan. Beban-beban variabel ini harus dihubungkan dengan strategi dalam rencana bisnis.
            Anggaran-anggaran modal dimaksudkan untuk memberikan sebuah dasar untuk mengevaluasi pengeluaran-pengeluaran yang akan berdampak pada bisnis selama lebih dari satu tahun. Sebagai contoh, sebuah anggaran modal dapat memproyeksikan pengeluaran-pengeluaran untuk perlengkapan baru, kendaraan, komputer, atau bahkan sebuah bangunan yang baru. Abggaran tersebut juga dapat dipertimbangkan untuk mengevaluasi biaya-biaya dari keputusan-keputusan membuat atau membeli manufaktur maupun perbandingan dari menyewa, membeli perlengkapan bekas, atau membeli perlengkapan baru. Karena kompleksitas dari keputusan-keputusan ini, yang dapat meliputi perhitungan biaya modal dan pengembalian yang diharapkan atas investasi dengan menggunakan metode ini sekarang (present value methods), sangat disarankan agar pengusaha menggunakan bantuan seorang akuntan.

2.3    LAPORAN LABA RUGI PROFORMA
            Dalam menyiapkan laporan laba rugi proforma, pertama-tama penjualan perbulan harus dihitung. Riset pemasaran, penjualan indusri, dan sejumlah pengalaman percobaan dapat memberikan dasar untuk angka-angka ini. Teknik-teknik ramalan seperti survei tujuan pembeli, gabungan dari pendapat tim penjualan, pendapat ahli, atau rangkaian wakttu dapt digunakan untuk pemproyeksikan penjualan. Dapat juga dimungkinkan untuk menemukan data keuangan pada perusahaan baru yang serupa untuk membantu proyeksi-proyeksi ini. Seperti yang diharapkan, akan memakan waktu sebentar bagi perusahaan mana pun untuk membangun penjualan. Biaya-biaya untuk mencapai berbagai peningkatan ini mungkin lebih tinggi secara tidak proporsional dalam beberapa bulan, bergantng pada situasi selama periode tertentu. Laporan laba rugi proforma memberikan sebuah perkiraan penjualan pada tahun pertama (berdasarkan bulan) dan memproyeksikan beban operasi setiap bulan. Arus kas tidak sama dengan keuntungan. Arus kas mencerminkan perbedaan antara kas yang diterima secara aktual dan pengeluaran-pengeluaran kas.
Laporan laba rugi proforma hanya akan mencerminkan biaya aktual dari barang-barang yang dijual sebagai biaya langsung. Jadi, dalam perusahaan-perusahaan dimana dibutuhkan persediaan tingkat tinggi atau dimana permintaan berfluktuasi secara signifikasi karena musim, anggaran ini dapat menjadi sebuah alat yang sangat berharga untuk menilai kebutuhan kas.
            Dalam menyiapkan laporan laba rugi proforma, pertama-tama penjualan per bulan harus dihitung. Riset pemasaran, penjualan industri, dan sejumlah pengalaman percobaan dapat memberikan dasar untuk angka-angka ini. Teknik-teknik ramalan seperti survai tujuan pembeli, gabungan dari pendapat tim penjual, pendapat ahli, atau rangkaian waktu dapat digunakan untuk memproyeksikan penjualan. Biaya-biaya untuk mencapai berbagai peningkatan ini mungkin lebih tinggi secara tidak proposional dalam beberapa bulan, bergantung pada situasi selama periode tertentu.
            Sebuah perusahan baru yang menjual hadiah di internet dapat memproyeksikan angka rata-rata  hits yang diharapkan per hari atau bulan berdasarkan data industri. Sebuah perusahan baru yang menjual hadiah di internet dapat memproyeksikan angka rata-rata hits yang diharapkan per hari atau bulan berdasarkan data industri. Pengusaha juga harus mempertimbangkan meningkatnya beban-beban penjualan seiring dengan meningkatnya penjualan.
            Gaji dan upah harus mencerminkan jumlah personel yang dipekerjakan serta peran mereka dalam organisasi diperusahaan, Seiring dengan dipekerjakan karyawan baru untuk mendukung peningkatan bisnis, biaya biaya harus dimasukkan dalam laporan proforma. Pengusaha juga harus mempertimbangkan meningkatnya beban-beban penjualan seiring dengan meningkatnya penjualan, menyesuaikan pajak-pajak yang disebabkan oleh penambahan personel baru atau peningkatan dalam gaji, meningkatkan biaya-biaya kantor secara relatif terhadap peningkatan dalam penjualan.
Pendapatan Proforma : Proyeksi Laba bersih yang dikalkulasikan dari proyeksi pendapatan dikurangi proyeksi beban dan biaya.

PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PROFORMA
·         Memerlukan asumsi-asumsi, misal: tingkat pertumbuhan penjualan, perilaku biaya dari sejumlah pos rekening, tingkat investasi pada modal kerja dan aktiva tetap .
·         Analis bisa merubah-rubah asumsi tersebut, untuk melihat sensitivitas proyeksi keuangan terhadap perubahan asumsi tersebut .

PROSEDUR PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PROFORMA
1)      Memproyeksikan penjualan untuk sejumlah periode pada masa mendatang.
2)      Memproyeksikan biaya operasional (harga pokok penjualan, biaya penjualan dan administrasi, biaya pajak di luar bunga) dan kemudian menurunkan proyeksi pendapatan operasional.
3)      Memproyeksikan total aset, hutang, dan modal saham yang diperlukan untuk mendukung tingkat operasi yang diproyeksikan pada 1) dan 2).
4)      Menentukan biaya pendanaan (financing cost) dari hutang pada 3) dan kemudian menurunkan dari pendapatan operasional untuk memperoleh laba bersih proyeksi.
5)      Menurunkan laporan aliran kas dari laporan keuangan yang diproyeksikan (laporan rugi‑laba dan neraca).

2.4    ARUS KAS PROFORMA
            Arus kas tidak sama dengan Laba. Laba merupakan hasil pengurangan penjualan terhadap beban. Arus kas dapat berjalan lancar jika pembayaran aktual diterima atau dilakukan. Penjualan mungkin tidak dianggap sebagai Kas, karena sebuah penjualan mungkin saja terjadi tetapi pembayaranya tidak dilakukan sebelum 30 hari. Selain itu tidak semua tagihan dibayar dengan segera. Sebaliknya pembayaran-pembayaran kas untuk mengurangi pokok sebuah pinjaman bukan merupakan biaya bisnis, melainkan tetap merupakan pengurangan kas.
            Seperti telah dinyatakan sebelumnya, salah satu masalah utama yang dihadapi perusahaan-perusahaan baru adalah arus kas. Pada banyak kejadian, perusahaan-perusahaan yang menguntungkan mengalami kegagalan karena kekurangan kas. Jadi, menggunakan keuntungan sebagai ukuran keberhasilan untuk sebuah perusahaan baru dapat menipu jika terdapat sebuah arus kas negatif yang cukup signifikan.

Dua metode standar yang digunakan untuk memproyeksikan arus kas :
1.      Metode tidak langsung
Metode ini tidak bertujuan untuk mengulang apa yang ada dalam laporan pendapatan, tetapi utnuk memahami bahwa terdapat sejumlah penyesuaian yang harus dilakukan pada basis pendapatan bersih dengan adanya fakta bahwa kas aktual mungkin sudah atau belum benar-benar diterima atau dibayarkan.
2.      Metode langsung
Metode ini memberikan sebuah indikasi cepat posisi kas dari perusahaan baru tersebut pada suatu titik waktu dan biasanya lebih mudah dipahami.


            Penting bagi perusahaan untuk membuat proyeksi bulanan atas arus kas seperti proyeksi bulanan yang dibuat untuk keuntungan. Angka-angka dalam proyeksi-proyeksi arus kas terdiri atas laporan laba rugi proforma dengan modifikasi-modifikasi yang dilakukan pada rekening untuk waktu yang diperkirakan dari berbagai perubahan dalam kas. Jika pengeluaran-pengeluaran lebih besar dari pada penerimaan pada suatu periode waktu, pengusaha harus meminjam dana atau mempunyai kas dalam sebuah rekening bank untuk menutup pengeluaran-pengeluaran yang lebih tinggi tersebut. Arus kas positif yang besar dalam periode waktu tertentu mungkin harus diinvestasikan dalam sumber-sumber jangka pendek atau didepositkan dalam sebuah bank dengan tujuan untuk menutup periode-periode waktu di masa depan saat pengeluaran-pengeluaran lebih besar daripada penerimaan. Biasanya selama bulan-bulan pertama operasinya, perusahaan baru tersebut akan membutuhkan kas eksternal (utang) untuk menutup pengeluaran kas. Seiring dengan berhasilnya bisnis tersebut dan penerimaan kas terakumulasi, pengusahan dapat menyokong periode-periode kas negatif.
Arus Kas Proforma : Kas yang diproyeksikan dihitung dari akumulasi kas yang diproyeksikan dikurangi pembayaran kas yang diproyeksikan.
            Hal terpenting bagi pengusaha adalah untuk mengingat bahwa arus kas proforma, seperti laporan pendapatan, didasarkan pada perkiraan-perkiraan terbaik. Seiring dengan dimulainya perusahaan, mungkin diperlukan pelaksanaan revisi terhadap proyeksi-proyeksi arus kas untuk memastikan bahwa keakuratan mereka akan melindungi perusahaan dari malapetaka yang akan datang. Perkiraan-perkiraan atau proyeksi-proyeksi ini harus meliputi semua asumsi sehingga para investor potensial akan memahami bagaimana dan dari mana angka-angka tersebut dihasilkan.
            Baik dalam kasus  laporan laba rugi proforma maupun arus kas proforma, kadang-kadang berguna untuk memberikan beberapa skenario, masing-masing berdasarkan tingkat keberhasilan yang berbeda dari bisnis tersebut. Berbagai skenario dan proyeksi ini tidak hanya melayani tujuan untuk menghasilkan laporan-laporan pendapatan dan arus kas proforma, tetapi yang lebih penting, untuk menghasilkan pengusaha dengan faktor-faktor yang memengaruhi operasi-operasinya.



Sayang, menyiapkan ramalan arus kas tidaklah mudah, biarpun anda diperlengkapi dengan proyeksi laba mingguan karena:
·                Sebagian dari pendapatan penjualan dari laporan laba mingguan mungkin saja berupa penjualan kredit; dan semua penjualan kredit haruslah dijadwalkan waktu pembayarannya (penerimaan uang tunai sebenarnya). Penjualan kredit minggu ini mungkin saja baru diterima dalam bentuk uang lima minggu kemudian.

·                Beberapa penngeluaran dalam proyeksi laba mingguan mungkin telah dialokasi selama beberapa minggu oleh akuntan anda, namun realisasinya merupakan pembayaran kas “sekaligus” dalam satu minggu
tertentu. Umpamanya, pengeluaran untuk asuransi dapat dialokasikan untuk beberapa minggu, namun dapat dibayar sekaligus untuk setiap enam bulan. Anda arus mengetahui waktu pembayaran sebenarnya


·                Beberapa pengeluaran yang muncul dalam proyeksi laba mingguan mungkin
saja  tidak  milibatkan  arus  kas  jangka  pendek  apa  pun.  Umpamanya,
pengeluaran untuk depresiasi adalah biaya untuk   penggunaan harta tetap
(
seperti pabrik dan peralatan), namun tidak melibatkan arus kas mingguan.
 
Beberapa pengeluaran mungkin bekaitan dengan arus kas tahunan yang akan
datang. Umpamanya, provisi untuk cuti karena tugas yang lama, mungkin
belum akan menimbulkan arus kas (bertahun-tahun lagi baru menyebabkan
pengeluaran arus kas) Beberapa barang dalam arus kas mungkin tidak muncul dalam proyeksi, karena mereka tidak mewakili pengeluaran atau hasil.

·                Umpamanya, dana pinjaman yang diterima   atau dana sendiri (ekuitas), baru yang dibuat oleh pemilik, akann berati arus kas    masuk  (cash inflow), namun tidak ada sejumlah uang yang muncul dalam proyeksi laba. Demikian pula, uang yang anda ambil sebagai pemilik dalam bentuk bagian laba anda berarti arus kas ke luar,  namun  tidak  muncul dalam laporan laba. Pembelian barang modal baru(tanah, kendaraan, pabrik,peralatan) juga berarti pembayaran kas, namun tidak akan muncul dalam laporan rugi laba.

2.5    NERACA PROFORMA
            Pengusaha juga harus menyiapkan sebuah neraca yang diproyeksikan menggambarkan kondisi bisnis pada akhir tahun pertama. Neraca tersebut membutuhkan laporan-laporan pendapatan dan arus kas proforma untuk membantu menyediakan sejumlah angka secara tepat.
Neraca proforma (proforma balance sheet) mencerminkan posisi bisnis pada akhir tahun pertama. Neraca ini merangkum aset, kewajiban dan nilai bersih dari pengusaha.
            Setiap transaksi bisnis memengaruhi neraca, tetapi karena masalah waktu dan biaya serta kebutuhan, merupakan suatu hal yang umum untuk menyiapkan neraca pada jangka waktu periodik. Jadi, neraca adalah sebuah gambaran bisnis pada momen tertentu dalam suatu waktu dan tidak meliputi suatu periode waktu.
Tabel di bawah ini merupakan contoh neraca.
Aset
Aset lancar                                                                                                      
     Kas                                                                                                             $41,5
     Piutang                                                                                                           52,0
     Persediaan                                                                                                       1,2
       
          Total Aset lancar                                                                                                                $94,7          
Aset tetap                                                                                            
     Perlengkapan                                                                                                 72,0
     Dikurangi depresiasi                                                                                                  14,4
            Total aset tetap                                                                                                        57,6

     Total Aset                                                                                                                   $152,3
Kewajiban dan ekuitas pemilik
Kewajiban lancar
      Utang usaha                                                                                                             $13,6
            Total kewajiban                                                                                                                   13,6
Equitas pemilik
     K. Peters                                                                                                     100,0
     C. Peters                                                                                                     100,0
     J. Welch                                                                                                      100,0
     Saldo laba                                                                                                   (151,3)     
        Total ekuitas pemilik                                                                                                   148,7
Total Kewajiban dan ekuitas pemilik                                                                                  $152,3



Seperti dapat dilihat, total aset sama dengan jumlah kewajiban dan modal pemilik. Masing-masing kategori tersebut akan dijelaskan berikut ini:
·         Aset (assets).
Aset mewakili semua yang bernilai yang dimiliki oleh bisnis. Nilai tidak berarti harus memasukkan biaya pengganti atau beberapa nilai pasarnya, tetapi merupakan biaya atau jumlah aktual yang dikeluarkan untuk aset tersebut. Aset-aset dikategorikan sebagai lancar dan tetap. Aset lancar meliputi kas dan semua yang dapat dialihkan menjadi kas atau digunakan dalam operasi bisnis selama periode waktu satu tahun atau kurang. Aset tetap adalah aset-aset yang nyata dan digunakan untuk periode waktu yang lama. Aset-aset lancar ini sering kali didominasi oleh piutang atau utang yang diutang kepada perusahaan oleh para pelanggan. Manajemen piutang ini penting bagi arus kas bisnis karena semakin lama pelanggan membayar tagihan-tagihan mereka, semakin besar tekanan yang diberikn pada kebutuhan kas dari perusahaan.

·         Kewajiban (liabbilities).
Akun ini mewakili semua utang kepada kreditor. Beberapa dari jumlah ini mungkin jatuh tempo dalam satu tahun (kewajiban lancar), dan lainnya dapat berupa utang-utang jangka panjang. Tidak terdapat kewajiban-kewajiban jangka panjang dalam contoh karena perusahaan tersebut menggunakan dana-dana dari para pendirinya untuk memulai bisnis tersebut. Tetapi, jika para pengusaha perlu meminjam uang dari bank untuk pembelian perlengkapan di masa depan atau sebagai tambahan pertumbuhan modal. Neraca akan memperlihatkan kewajiban-kewaiban jangka panjang dalam bentuk surat utang yang sama dengan pokok jumlah yang dipinjam. Seperti telah dinyatakan di awal, semua bunga pada surat utang ini akan tampak sebagai biaya dalam laporan pendapatan dan pembayaran dari pokoknya akan diperlihatkan dalam laporan arus kas. Neraca akhir tahun selajutnya hanya akan memperlihatkan sisa jumlah pokok yang tersisa pada surat utang tersebut. Meskipun pembayarannya tepat waktu atas apa yang dipinjam dapat membangun tingkat kepercayaan dan hubungan baik dengan para penyuplai, sering kali diperlukan untuk menunda pembayaran tagihan-tagihan dengan tujuan untuk mengelola arus kas secara lebih efektif. Idealnya, semua pemilik bisnis menginginkan tagihan-tagihan untuk dibayar pada waktunya oleh para penyupali sehingga ia dapat membayar tagihan-tagihan yang diutang pada waktunya. Sayangnya, selama masa resesi, banyak perusahaan menahan pembayaran tagihan-tagihan mereka dengan tujuan untuk mengelola arus kas dengan lebih baik. Masalah yang ditimbulkan dalam strategi ini adalah sementara pengusaha mungkin berpikir bahwa pembayaran tagihan yang lebih lambat akan menghasilkan arus kas yang lebih baik, ia mungkin juga menemukan bahwa para pelanggan juga sedang memikirkan hal yang sama, dengan hasil tidak sekalipun mendapatkan keuntungan kas.  

·         Ekuitas pemilik (owner equity).
Jumlah ini mewakili kelebihan dari semua aset atas semua kewajiban. Jumlah ini mewakili nilai bersih dari bisnis. Semua keuntungan dari bisnis juga akan dimasukkan dalam nilai bersih sebagai saldo laba.





2.6    ANALISIS IMPAS

            Pada tahap-tahap awal perusahaan baru, akan sangan membantu bagi pengusaha untuk mengetahui kapan keuntungan dapat dicapai. Hal ini akan memberikan wawasan yang lebih jauh kedalam potensi finansial untuk bisnis yang baru mulai tersebut. Analisis impas adalah sebuah teknik yang berguna dalam menentukan berapa banyak unit yang harus dijual atau volume penjualan yang harus dicapai untuk mencapai impas.

            Apabila titik impas tercapai pada volume penjualan yang relatif rendah (dari kapasitas optimal produksi) merupakan harapan dari setiap perusahaan karena memberikan kesempatan kepada perusahaan untuk segera memperoleh keuntungan. Untuk mengetahui bagaimana kemampuan suatu perusahaan dalam merealisasikan keuntungan, perusahaan itu perlu membuat perencanaan penjualan, produksi dan biaya produksi. Dengan demikian, analisis titik impas ini sangat erat hubungannya dengan program budgeting atau perencanaan keuangan. Meskipun analisis titik impas ini dapat diterapkan untuk data historis, tetapi sebenarnya penggunaannya yang penting adalah untuk membuat perencanaan laba dalam periode yang akan datang.

            Suatu perusahaan tentunya memiliki tujuan untuk memperoleh laba maksimum.  Besar kecilnya laba yang dicapai akan merupakan ukuran keberhasilan manajemen dalam mengelola perusahaannya. Analisa titik impas ini merupakan alat bantu bagi manajemen dalam planning dan budgeting, yakni dapat merencanakan penjualan atau produksi, biaya-biaya, laba atau rugi sehingga dapat meningkatkan reliabilitas dan validitas laporan keuangan yang bersangkutan. Sehingga analisis ini dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan manajer dalam membuat keputusan sehubungan dengan kegiatan penjualan atau produksi.
Jadi, impas (breakeven) adalah volume penjualan dimana bisnis tersebut tidak memperoleh keuntungan ataupun mengalami kerugian.

            Titik penjualan impas mengindikasikan volume penjualan yang dibutuhkan untuk menutupi total biaya variabel dan beban tetap kepada pengusaha kelebihan penjualan setelah titik impas akan menghasilkan keuntungan selama harga jual tetap diatas biaya-biaya yang diperlukan untuk memproduksi setiap unit (biaya variabel).

Rumus impas diperoleh dalam tabel di bawah ini dan dijabarkan sebagai berikut :

                                                TFC
B/E (Q) =                                                
                           SP – VC/Unit (kontribusi marginal











Impas adalah dimana  TR = TC
dimana :
                        TR  = P X Q
                         TC = TFC + TVC

Jadi                  P x Q = TFC + TVC

Dimana            TVC  = VC/unit x Q

Jadi                  P x Q = TFC + (VC/unit x Q)
                        (P x Q) – (VC/unit x Q)          = TFC
                         Q (P-VC/unit)                        = TFC

Akhirnya, Impas (Q)               =                    TFC

                                                               P – VC/ unit



Selama harga penjualan lebih besar dari biaya variabel per unit, sejumlah kontribusi dapat dibuat untuk menutup biaya tetap. Akhirnya, kontribusi-kontribusi ini akan cukup untuk membayar semua biaya tetap, dimana pada titil tersebut perusahaan mencapai impas.

            Kelemahan utama dalam menghitung impas terletak dalam menentukan apakah sebuah biaya adalah tetap atau variabel. Bagi perusahaan-perusahaan baru, penentuan ini akan membutuhkan sejumlah penilaian. Tetapi adalah beralasan untuk menganggap biaya-biaya seperti depresiasi, gaji dan upah, sewa, dan asuransi sebagai tetap. Bahan baku, biaya-biaya penjualan seperti komisi, dan tenaga kerja langsung paling mungkin menjadi biaya variabel. Biaya variabel per unit biasanya dapat ditentukan dengan mengalokasikan tenaga kerja langsung, bahan baku, dan beban-beban lainnya dalam memproduksi sebuah unit tunggal.


2.7    SUMBER DAN PENERAPAN DANA PROFORMA
            Laporan sumber dan penerapan dana profoma (proforma sources and applications of founds) menggambarkan penempatan pendapatan dari operasi dan pendanaan lainnya. Tujuannya adalah untuk memperlihatkan bagaimana pendapatan bersih dan pendanaan digunakan untuk meningkatkan aset atau membayar utang.




SUMBER DANA
1.      Dana modal sendiri
Berasal dari pemrakarsa/pemilik proyek, investor lain maupun penyertaan dari modal ventura.
2.      Pinjaman dari Pihak Ketiga
Berasal dari bank, lembaga keuangan non bank atau suplier. Pinjaman yang diberikan akan menimbulkan beban bunga. Pinjaman dari bank umumnya tidak lebih dari 65% dari kebutuhan riil.

Catatan :
Cara perhitungan besarnya pinjaman yang pantas dijelaskan kemudian setelah pembahasan keadaan keuangan (neraca dan R/L) usaha.

Sumber Dana :
§  MODAL SENDIRI :
Pemilik tunggal usaha terbebas daro berbagai pembiayaan.

§  MODAL KERJASAMA :
- melibatkan pihak lain (pribadi/badan usaha) menjadi pemegang saham
- membagi resiko bisni dengan pihak lain
- disiplin penggunaan dana dan operasi usaha
- berbagai keutntungan
- Berbagai pembagian tugas wewenang

§  MODAL PINJAMAN :
- lembaga perbankan
- Modal Ventura
- Koperasi
- Multifinance

            Sering kali sulit bagi pengusaha untuk memahami bagaimana pendapatan bersih tahun tertentu digunakan dan pengaruh pergerakan kas diseluruh bisnis. Pertanyaan-pertanyaan yang sering kali diajukan adalah, Dari manakah kas didapat? Bagaimanakah kas digunakan? Apa yang terjadi pada item-item aset selama peride tersebut?
Jadi, sumber-sumber dana ini secara khusus adalah dari operasi, investasi baru, pinjaman jangka panjang, dan penjualan aset. Penggunaan utama atau penerapan dana-dana adalah untuk meningkatkan aset, membayar kewajiban jangka panjang, mengurangi ekuitas pemilik atau pemegang saham, dan membayar dividen. Laporan sumber dan penerapan dana menekankan saling keterkaitan dari hal-hal ini terhadap modal kerja. Laporan tersebut membantu pengusaha serta investor untuk memahami secara lebih baik kesrhatan keuangan dari perusahaan serta efektivitas kebijakan manajemen keuangan dari perusahaan tersebut.

2.8    PAKET –PAKET PERANTI LUNAK
            Terdapat sejumlah paket peranti lunak keuangan yang tersedia bagi pengusaha yang dapat melacak data keuangan dan menghasilkan laporan keuangan penting lainnya. Untuk tujuan membuat laporan-laporan proforms, setidaknya dalam tahap perencanaan bisnis, mungkin paling mudah untuk menggunakan sebuah progran spreadsheet, kaerena angka-angkanya dapat dering kali berubah seiring dengan dimulainya pengenbangan anggaran untuk laporan-laporan proforma oleh pengusaha. Microsoft Excel adalah peranti lunak spreadsheet yang paling luas digunakan dan tersedia dalam format Macintosh dan PC.
            Nilai dari menggunakan spreadsheet dalam tahap permulaan proyeksi-proyeksi keuangan adalah karena mampu menghadirkan skenario-skenario yang berbeda dan menilai dampaknya terhadap laporan-laporan proforma. Hal ini juga membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti, apakah pengaruh dari penurunan harga sebesar 10% pada laporan laba rugi proforma? Apakah dampak dari sebuah peningkatan sebesar 10% dalam beban operasi? Bagaimanakah penyewaan versus pembelian dari perlengkapan memengaruhi arus kas saya?
Analisi-analisis jenis ini, dengan menggunakan sebuah peranti lunak spreadsheet dikomputer akan memberikan sebuah penilaian cepat atas proyeksi-proyeksi keuanagan dengan skenario-skenario yang berbeda/
            Pada tahap berdirinya, karena masih memiliki waktu dan sumber-sumber daya yang terbatas, perusahaan disrankan untuk menggunakan peranti lunak yang sangat sederhana dan mudah. Pengusaha akan memerlukan peranti lunak untuk mengurus buku-buku dan membuat laporan-laporan keuangan. Sebagian besar paket peranti lunak tesebut dapat digunakan untuk penulisan cek, daftar gaji, faktur, manajemen persediaan, pembayaran tagihan, manajemen kredit, dan pajak.


            Paket-paket peranti lunak tersebut bervariasi dalam hal harga, dan kompleksitas. Produk peranti lunak yang paling sederhana untuk digunakan dan paling murah ($99-$299) adalah QuickBooks (Intuit Inc.), Peachtree (Best Software), dan paket-paket yang ditawarkan oleh Medlin Accounting and Checkmark Software Inc. Paket-paket ini menawarkan peratnti lunak daftar gaji dan buku besar umum akuntansi dasar untuk perusahaan baru. Mereka biasanya menawarkan paket-paket tersebut secara sukse, khususnya bagi para pengguna baru. Peranti lunak terbaik menawarkan peranti lunak akuntansi yang lebih komprehensif, dan hal ini juga dilakukan perusahaan-perusahaan lainnya. Harga paket-paket tersebut dapat berkisar antara $199 hingga $999 (bahkan lebih), bergantung pada tingkat kelengkapan dari peranti lunak tersebut. Beberapa paket peranti lunak komprehensif yang lebih populer tersebut (di samping Peachtree), diantaranya adalah Microsoft Office Small Business Accounting, Redwing, Software, dan Cougar Mountain Software. Sebuah pencarian sederhana dengan Google di Internet akan mengindetifikasi ratusan perusahaan peranti lunak akuntansi. Paket-paket yang paling dasar dan paling komprehensif serta populer telah di sebutkan sebelumnya, dan biasanya dapat dibeli secara online atau pada toko komputer lokal. Jika dibutuhkan sebuah paket yang lebih komprehensif pengusaha harus mendiskusikan pilihan-pilihannya dengan sebuah asosiasi bisnis, teman, atau konsultan yang dapat menilai kebutuhan-kebutuhannya mengevaluasi manfaat dari pilihan yang paling sesuai, dan membantu pengusaha tersebut dalam memilih paket terbaik yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan perusahaan tersebut.